Sabtu, 02 Juni 2018


Kurva Kepuasan Sama ( Indifferent Curve )
       Sir John R. Hicks telah  mengembangkan suatu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsip  pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas, analisis ini dikenal sebagai  analisis kurva kepusan sama yang meliputi pennggambaran dua macam kurva , yaitu kurva  kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran
       Kurva kepuasan sama menggambarkan dua barang  yang memberikan suatu tingkat  kepuasan tertentu.  Yaitu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dari komodoti  X dan Y yang menghasilkan utility/keppuasan yang sama kepada konsumen.
Karateristik Kurva Indiferen
      Sepanjang kurva kepuasan sama besarnya
      Kurva tidak mungkin berpotongan
      Semakin tinggi kurva semakin tinggi kepuasan
      Berbentuk dari kiri atas ke kanan bawah
      Cembung terhadap titik original (titik o).
Sifat Kurva Indiferen
      Kurva indiferen yang lebih tinggi, lebih disukai dari pada yang lebih rendah.
      Kurva indiferen melengkung ke bawah.
      Kurva indiferen menghadap ke bawah.

Kombinasi Barang yang Mewujudkan Kepuasan Sama
Tabel 1
 

         Dalam tabel 1 ditunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada seseorang konsumen. Apakah gabungan A atau B atau C atau D atau E atau F yang akan dikonsumsi, untuk konsumen tersebut kepuasan yang diperolehnya tidak berbeda. Gabungan manapun akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Artinya kalau konsumen itu mengkonsumsi sebanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka kepuasan yang diperoleh dari melakukan konsumsi tersebut tidak berbeda dengan apabila ia mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan 4 pakaian (gabungan C), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam tabel.
       Oleh karena gabungan barang seperti yang ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, D, E dan F masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakan konsumen itu bersikap “indifference”--- yaitu bersikap acuh dalam membuat pilihan tersebut. Berdasarkan sikap ini, dalam bahasa inggris, analisi ini dinamakan indifference curve analysis.
      Berdasarkan kepada gabungan-gabungan A, B, C, D, E dan F yaitu ditunjukkan dalam tabel, dalam gambar  1 dibuat titik-titik yang menggambarkan gabungan-gabungan tersebu. Kalau titik-titik A, B, C, D, E dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama (indifference curve). Dengan demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan gabungan barang-barang yang memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Gambar 1



Tingkat Penggantian Marjinal
      Perhatikan perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh penguranagn konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan yang dinikmati konsumen tersebut (ingat; setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan penggunaan 3 unit konsumsi 3 unit makanan.
      Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan atas konsumsi suatu barang(makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marjinal.
 

Peta Kurva Kepuasan Sama 
 

     Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang dibawahnya. Dengan demikian U1, U2, U3 dan U4 masing-masing menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Tingkat kepuasan yang digambarkan oleh U4 adalah lebih besar dari pada kurva-kurva yang berada dibawahnya yaitu U3, U2, dan U1.
 
Garis Anggaran Pengeluaran

       Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dan kepuasan yang dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai dimana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Didalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua brang yang diingininya, sebab ia dibatasi oleh pendapatan yang dapat dibelaanjakan. Dengan demikian persoalan yang dihadapi oleh setiap konsumen adalah : “Bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan yang ada padanya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya?”. Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak dapat dipecahkan. Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukkan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu.

Contoh Angka
Misalkan seorang konsumen menyiapkan uang sebanyak Rp 90000 untuk membeli makanan dan pakaian. Harga makan adalah Rp 6000/unit dan pakaian Rp 9000/unit. Berdasarkan permisalan, didalam tabel 2 ditunjukkan beberapa gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh uang (Rp 9000) yang dimiliki oleh konsumen.
Tabel 2




Berdasarkan data dalam tabel dan gambar ditunjukkan garis anggaran pengeluaran seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap titik pada garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh dana yang akan dibelanjakan konsumen (Rp 90000), titik A hingga F menggambarkan gabungan barang seperti yang ditunjukkan dalam tabel, yaitu yang da[pat dibeli dengan uang sebanyak Rp 90000.
      Titik Y menunjukkan gabungan yang tidak dapat dibeli oleh uang yang dimiliki konsumen karena nilainya diatas budget line. Sedangkan titik X menunjukkan gabungan barang yang dapat dibeli dan uang yang tersedia masih tersisa.

Efek Perubahan Harga Atau Pendapatan
 
Akibat Perubahan Harga
      Perubahan garis anggaran pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga ditunjukkan dalam gambar 3. Dimisalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makanan Rp 6000 dan pakaian Rp 9000. Maka pada permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah AB. Selanjutnya dimisalkan harga pakaian naik menjadi Rp 15000 sedangkan harga makanan tetap. Akibat perubahan ini, pendapatan sebanyak Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran bergerak dari AB ke arah seperti yang ditunjukkan oleh anak panah  a, yaitu menjadi garis AC. Sekarang dimisalkan pula harga pakaian menjadi Rp 6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit apabila semua pendapatan digunakan untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran sekarang berubah ke arah anak panah b, yaitu menjadi AD.
       Bagaimanakah bentuk perubahan terhadap garis anggaran pengeluaran apabila harga berubah secatra proporsional? Perubahan arga yang seperi itu menyebabkan perubahan yang sejajar, yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama.
Akibat Perubahan Pendapatan
       Gamabar3 (ii) menunjukkan akibat dari perubahan pendapatan konsumen atas kemampuannya untuk membeli makanan dan pakaian. Pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah sama seperti dalam menerangkan akibat perubahan harga, yaitu pendapatan adalah Rp 90000, harga makanan Rp 6000 dan pakaian Rp 9000. Maka pada permulaanya garis anggaran pengeluaran adalah PQ. Kalau harga tetap dan pendapatan menurun menjadi Rp 54000, apakah akibatnya? Dengan pendapatan sebanyak Rp 54000, sebanyak 9 unit makanan atau 6 unit pakaian dapt dibeli. Dengan demikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser secara sejajar ke kiri yaitu seperti yang ditunjukkan oleh garis RS. Sebaliknya pula, tentunya, kenaikan pendapatan menyebabkan garis anggaran pengeluaran pindah sejajar ke kanan.
 
Keseimbangan Konsumen
        Kondisi keseimbangan  konsumen adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi  uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingka kepuasan tertinggi (maksimalilasi kegunaan) atau tingka kepusan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis koondisis keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (menggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).
       Kurva indiferens menunjukkan selera konsumen. Sesuai dengan kaidah semakin banyak semakin disukai, maka seorang konsumen akan berusaha untuk mencapai kurva indiferens yang tinggi, karena hal ini akan memberikan kombinasi produk yang paling banyak. Akan tetapi terdapa satu hal yang membatasi seseorang konsumen hanya dpat mencapai kurva indiferens tertentu yaitu garis anggaran. Dengan demikian anggaran tertentu yang dimiliki, konsumen akan berusaha mencapai kurva indferen yang paling tinggi
Syarat mencapai kepuasan maksimum
 

Dalam menggambarkan garis anggran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebut akan berbelanja sebanyak Rp 150000. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian di mana harga masing-masing barang tersebut adalah Rp 2500 dan Rp 3000. Garis anggaran pengeluaran dibuat berdasarkan kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama U1 di A dan D ; memotong kurva kepuasan sama U2 di B dan C, dan menyinggung kurva kepuasan sama U3 di E. Kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
      Keadaan bagaimanakah yang menyebabkan konsumen itu mencapai kepuasan yang maksimum? Sudah jelas bahwa kurva U4 adalah yang memberi kepuasan yang lebih tinggi dari pada kurva kepuasan sama lainnya. Tetapi kurva ini berada di atas garis anggaran pengeluaran. Dengan demikian gabungan makanan dan pakaian yang ditunjukkan tidak dapat dibeli oleh pendapatan yang tersedia. Jadi kurva U4 menunjukkan tingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa seorang konsumen akan  mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik di mana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama. Titik E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi kepuasan maksimum terdiri dari 30 unit makanan dan 25 unit pakaian.
 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keseimbangan Konsumen
Efek Perubahan Pendapatan dan Harga
      Apakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan atau harga mengalami perubahan? Tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan. Kalau titik-titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka akan terdapat suatu kurva yang dinamakan garis anggran- konsumsi. Suatu kurva juga akan diperoleh apablia dihubungkan yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamkan garis harga- konsumsi. Uraian berikut menerangkan cara membentuk garis pendapatan-konsumsi dan garis harga-konsumsi.

 
Garis Pendapatan- Konsumsi  
 

  Garis Harga- Konsumsi
 
 

TOPIC

Kurva Kepuasan Sama ( Indifferent Curve )        Sir John R. Hicks telah   mengembangkan suatu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsi...