Selasa, 12 April 2016

CARA SEDERHANA MEMAHAMI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

 

CARA SEDERHANA MEMAHAMI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)



      Langkah-Langkah Penggunaan Analisis Proses Hirarki (AHP)
      Langkah-Langkah penggunaan metode AHP sebagai suatu alat untuk memecahkan persoalan menurut Saaty (1993) adalah sebagai berikut :
1.    Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang diinginkan.
2.    Membuat struktur hirarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh.  Berikut  bentuk hirarki yang digunakan dalam  penelitian ini.
3.    Menyusun matriks banding berpasangan.
4. Mendapatkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk mengembangkan perangkat matriks pada langkah  3. 
      Tabel  3. Nilai skala perbandingan berpasangan 
Nilai Skala
Penjelasan
1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting dari pada elemen lainnya
5
Elemen yang satu sangat penting daripada elemen lainna
7
Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen  lainnya
9
Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen lainnya
2,4,6 dan 8
Nilai-nilai diantara dua pertimbangan ang berdekatan
      Sumber: Saaty, 2003
4. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama.  Angka 1 sampai 9 digunakan bila F, lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hirarki (x) dibandingkan dengan F, namun bila F kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat x dibandingkan F, maka digunakan angka kebalikannya. 
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
7. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.  
8. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid. Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.

Kelebihan AHP ini adalah :
1. Kesatuan (Unity) .  AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2. Kompleksitas (Complexity). AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3. Saling ketergantungan (Inter Dependence) . AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling  bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring) .  AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
5. Pengukuran (Measurement) . AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6. Konsistensi (Consistency) . AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
7. Sintesis (Synthesis) . AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
8. Trade Off .  AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor - faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan  tujuan mereka.
9. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus) .  AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi  menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
10. Pengulangan Proses (Process Repetition) . AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian  mereka melalui proses pengulangan.
Kelemahan metode AHP adalah :
1. Ketergantungan metode AHP pada input-utama. Input utama ini  berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas ahli itu, model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari  kebenaran model yang terbentuk.

Prosedur  AHP dapat disimpulkan;
1. Memodel problematik menjadi suatu “hierarkhis”  yg mengandung tujuan (sasaran) keputusan, alternatif untuk mencapainya, dan kriteria untuk mengevaluasi alternatif-alternatif tsb.
2. Menetapkan prioritas di antara elemen-elemen hierarkhi dengan jalan membuat serangkaian keputusan berdasarkan pembandingan elemen-elemen tersebut secara berpasangan.
3. Men-sintesis keputusan-keputusan ini untuk menghasilkan seperangkat prioritas untuk keseluruhan hierarkhi.
4. Memeriksa konsistensi keputusan.
5. Keputusan akhir berdasarkan hasil-hasil dari proses di atas.


Memilih Kriteria terbaik Berdasarkan Pilihan Konsumen

    Langkah I
   Mengidentifikasi masalah penelitian berdasarkan alur pikir yang benar selanjutnya membuat suatu kerangka Hierarki sederhana seperti dalam gambar berikut ini yang meliputi tujuan yang akan dicapai, kriteria dan alternatif. Struktur hierarki bermacam-macam sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan  masalah yang akan diselesaikan.


Langkah 2.
     Membuata kuesioner perbandingan berpasangan seperti yang ditunjukkan dalam contoh kuesioner yang dapat dilihat di akhir tulisan ini.

     Langkah 3
     Memasukan data kedalam matriks perbandingan. Misalnya ketika price sedikit lebih penting dibandingkan dengan multiuse maka pada baris Price diberikan nilai 3 sedangkan keblikannya pada baris multiuse dan kolom price diberikan nilai 1/3.  Perbandingan Price dan Prestige (Price sangat penting dibandingkan dengan Prestige) artinya baris pada Price diberikan nilai 4 dan kebalikanya Prestige diberikan nilai ¼ dan seterusnya.

Matriks Perbandingan
Criteria
Price
Multiuse
Prestige
Price
1
3
4
multiuse
 1/3
1
2
Prestige
 1/4
 1/2
1



Disederhanakan
Criteria
Price
Multiuse
Prestige
Price
1,000
3,000
4,000
multiuse
0,333
1,000
2,000
Prestige
0,250
0,500
1,000
Total
1,583
4,500
7,000


Dinormalkan
Criteria
Price
Multiuse
Prestige
Price
0,632
0,667
0,571
multiuse
0,211
0,222
0,286
Prestige
0,158
0,111
0,143



jumlah


1,870

0,718

0,412

3,000



Vektor
Eigen
0,623225
0,239488
0,137288
1



     Langkah 4
     Nilai di dalam matriks disederhanakan. Nilai yang berbentuk Pecahan disederhanakan kedalam bentuk desimal. 

     Langkah 5
     Nilai didalam matriks dinormalkan dengan cara nilai yang ada di dalam kolom dibagi dengan Total. Contoh 1/1,583 = 0,632;  0,333/1,583 = 0,211 dst.
     Langkah 6
     Menjumlahkan seluruh nilai yang ada didalam baris contoh baris untk variabel Price
     0,632 + 0,667 + 0,571 = 1,870    dst..

     Langkah 7
     Menjumlahkan seluruh kolom yang ada pada langkah 6. Contoh  1,870 + 0,718 +0,412 = 3

     Langkah 8
     Menghitung Vektor Eigen. Pada kolom vektor eigen 1,870/3 = 0,623225; 0,718/3 = 0,239488 ; 0,412/ 3 = 0,137288


     MENCARI KONSISTENSI
     Dalam cara 2 lanjutan dari  cara 1 tetapi bedanya didalam cara dua dilanjutkan dengan konsistensi. Konsistensi ini diperlukan untuk menghasilkan keputusan yang valid namun jika tidak konsistensi maka data harus diambil kembali agar menghasilkan data yang konsisten. Nilai konsistensi di bandingkan dengan tabel konsistensi sebesar 10%. Jika kurang dari 10% maka data tersebut konisten sehingga keputusan yang diambil tidak bias atau valid. Berikut ini perhitungan konsistensi lanjutan dari cara I sebagi berikut:


Tahap 1. Kuesioner
Criteria
Price
Multiuse
Prestige
Price
1
3
4
multiuse
 1/3
1
2
Prestige
 1/4
 1/2
1


Tahap 2. Disederhanakan




Criteria
Price
Multiuse
Prestige
Price
1,000
3,000
4,000
multiuse
0,333
1,000
2,000
Prestige
0,250
0,500
1,000

1,583
4,500
7,000

  
Tahap 3. Iteration (1)
Iteration 1

Total
1,000
3,000
4,000
   X
1,000
3,000
4,000
=
3
8
14
25
0,333
1,000
2,000
0,333
1,000
2,000
1,16666667
3
5,333333
9,5
0,250
0,500
1,000
0,250
0,500
1,000
0,66666667
1,75
3
5,416667













39,91667






















V.Eigen
0,6263048
0,23799582
0,13569937
1
Iteration (2)

Total
3,000
8,000
14,000
X
3,000
8,000
14,000
=
27,666938
72,5
126,664
226,8309
1,167
3,000
5,333
1,167
3,000
5,333
10,5555351
27,66635
48,3318
86,55369
0,667
1,750
3,000
0,667
1,750
3,000
6,041727
15,833336
27,66609

49,54115


























362,9258

V.Eigen
0,62500642
0,23848867
0,13650491
1


Tahap 5. Inkosistensi


Eigen Max 1,583+ 4,500+7,000= 3,018327

Ket:


CI=(eigen max-n)/(n-1)

Cl = (3,01832-3)/(3-1)
    = 0,009163

n=3, jadi
RI = 0,58



CR=CI/RI
     = 0,009163/0,58
     = 0,015799






CR<0,10
KONSISTEN



      Kriteria terbaik yang dipilih oleh konsumen dalam menentukan mobil untuk keluarga adalah pertama Price (0,6), ke -2 ad. Multiuse  (0,2) dan ke-3 ad. Pretisge (0,1)

Memilih Alternatif Mobil terbaik
Caranya Hampir sama dengan cara yang ditas sampai mendapatkan v.eigen
Tahap 1. Kuesioner
Prestige BMW Kijang Karimun
BMW 1 3 7
Kijang  1/3 1 5
Karimun  1/7  1/5 1

 
Tahap 2. Disederhanakan
Disederhanakan
Prestige BMW Kijang Karimun
BMW 1,000 3,000 7,000
Kijang 0,333 1,000 5,000
Karimun 0,143 0,200 1,000
1,476 4,200 13,000

Tahap 3. Dinormalkan

Prestige BMW Kijang Karimun
Price 0,677 0,714 0,538
multiuse 0,226 0,238 0,385
Prestige 0,097 0,048 0,077

jumlah
1,930
0,849
0,221
3,000

Tahap 4. Vektor Eigen
Vektor
Eigen
0,643388869
0,282839025
0,073772106

ITERASI 1
jumlah
Vektor
1,000 3,000 7,000 1,000 3,000 7,000 3,000 7,400 29,000




Eigen
0,333 1,000     5,000    X 0,333 1,000 5,000 = 1,381 3,000 12,333 39,400 0,653451272
0,143 0,200 1,000
0,143 0,200 1,000
0,352 0,829 3,000
16,714 0,277207392












4,181
0,069341336












60,295
 ITERASI 2

jumlah
     Vektor
3,000 7,400 29,000 3,000 7,400 29,000 29,427 68,441 265,264




      Eigen
1,381 3,000 12,333 X 1,381 3,000 12,333 = 12,627 29,443 114,047 363,133 0,649009708
0,352 0,829 3,000
0,352 0,829 3,000
3,257 7,579 29,432
156,118 0,279021727












40,268
0,071968565












559,518
Tahap 5. Inkosistensi
Eigen Max 3,065545
CI=(E.Max-n)/(n-1) 0,032772
CR=CI/RI 0,010924



CR<0,10 KONSISTEN

Alternatif Kriteri Alternatif
Price Multiuse Prestige Pruoritas
0,625 0,238 0,137
BMW 0,122 0,136 0,649 0,197531
Kijang 0,23 0,625 0,279 0,330723
Karimun 0,648 0,238 0,072 0,471508


MEMASUKAN NILAI KEDALAM KERANGKA STRUKTUR HIERARKI


CONTOH
KUESIONER
AHP


Nama Bapak/Ibu:
1.      Berdasarkan potensi yang dimilki Kecamatan Pamona Utara, Seberapa unggul komoditi dibawah ini!
No
Sub SektorPertanian (A)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sub SektorPertanian (B)
1
Cabai

















Bawang Merah
2
Cabai

















Pisang
3
Cabai

















Petsai
4
Bawang Merah

















Pisang
5
Bawang Merah

















Petsai
6
Pisang

















Petsai

2.      DalamKriteriasebaran komoditi di Kecamatan Pamona Utara, Seberapaunggulkomoditasdibawahini.
No
Sub SektorPertanian (A)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Sub SektorPertanian (B)
1
Cabai

















Bawang Merah
2
Cabai

















Pisang
3
Cabai

















Petsai
4
Bawang Merah

















Pisang
5
Bawang Merah

















Petsai
6
Pisang

















Petsai
DalamKriteriapendapatan di Kecamatan Pamona Utara, Seberapaunggulkomoditasdibawahini.
1
Cabai

















Bawang Merah
2
Cabai

















Pisang
3
Cabai

















Petsai
4
Bawang Merah

















Pisang
5
Bawang Merah

















Petsai
6
Pisang

















Petsai


DalamKriteriaproduksi di Kecamatan Pamona Utara, Seberapaunggulkomoditasdibawahini.
1
Cabai

















Bawang Merah
2
Cabai

















Pisang
3
Cabai

















Petsai
4
Bawang Merah

















Pisang
5
Bawang Merah

















Petsai
6
Pisang

















Petsai





VIDIO TUTORIAL ANALISIS AHP DIATAS DAPAT JUGA DILIHAT DI YOUTUBE DENGAN LINK DIBAWAH INI...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TOPIC

Kurva Kepuasan Sama ( Indifferent Curve )        Sir John R. Hicks telah   mengembangkan suatu pendekatan baru untuk mewujudkan prinsi...